SISKOMPN.COM Bekasi, 8 Agustus 2025, Mempawah menjadi saksi penutupan Diklat Pemberdayaan Training of Trainer (TOT) yang berlangsung empat hari. Suasana hangat terasa saat peserta, pengajar, dan penyelenggara berkumpul merayakan pencapaian bersama.

Kepala BPPTD Mempawah, Bpk Bambang Wahyu Hapsoro, M.M.Tr., memimpin langsung penutupan. Ia menegaskan para lulusan harus membawa semangat profesionalisme dan menjadi agen perubahan keselamatan transportasi di wilayah masing-masing.

Sejalan dengan itu, Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat, Bpk Bambang Siswoyo, S.Tm., M.T., menilai TOT ini sebagai strategi membangun kualitas pengemudi nasional. Menurutnya, “Kita mencetak pengemudi yang tidak hanya mahir, tetapi juga beretika, disiplin, dan sadar keselamatan,” yang pada akhirnya memperkuat fondasi SDM transportasi darat di Indonesia.
Selama pelatihan, para pengajar menghadirkan materi variatif. Ibu Supadmi bersama Ibu Fatimah Zahra, S.Kom., M.Pd membahas metode, evaluasi, strategi pembelajaran, RBPP/RBPMP/RP, serta microteaching dengan pendekatan praktis dan aplikatif.

Dalam sesi sambutan, Ibu Supadmi, SS., M.Sc, menyampaikan pesan mendalam. “Jangan berhenti belajar dan berbagi. Kalian bukan hanya instruktur, tapi penggerak keselamatan di jalan raya yang akan menyelamatkan banyak nyawa,” Ujarnya.
Melanjutkan penekanan tersebut, Instruktur senior, Ahmad Wildan, S.SI.T., M.T., mengingatkan pentingnya keterampilan teknis yang diterapkan secara konsisten. Ia menuturkan, “Kebiasaan inspeksi kendaraan sebelum operasi akan menekan angka kecelakaan,” sekaligus membentuk budaya keselamatan yang tertanam kuat pada setiap pengemudi di lapangan.

Bapak Wawan Haryanto, S.T dan Bapak Ahmad Dhani Marhadi, S.T mengasah keterampilan microteaching, pemeriksaan kendaraan, serta pemahaman regulasi teknis. Sementara itu, Bapak Ahmad Wildan, S.SI.T., M.T.. dan Bapak Adhie Faisal dari KNKT menekankan defensive driving.

Melanjutkan penekanan tersebut, Instruktur senior, Bpk Ahmad Wildan, S.SI.T., M.T., mengingatkan pentingnya keterampilan teknis yang diterapkan secara konsisten. Ia menuturkan, “Kebiasaan inspeksi kendaraan sebelum operasi akan menekan angka kecelakaan,” sekaligus membentuk budaya keselamatan yang tertanam kuat pada setiap pengemudi di lapangan.

Sementara itu, peserta TOT, Agung Kurniawan, berharap kegiatan seperti ini dapat menjangkau seluruh daerah. Ia menyampaikan, “TOT harus digelar di setiap provinsi dan kabupaten, agar lahir pengemudi kompeten, bermartabat, bermanfaat, dan bersertifikat,” sehingga kualitas Pengemudi Berkompetens mampu Mengedukasi keselamatan jalan dapat merata di seluruh Indonesia. (VIDEO )
Agung menambahkan, pengemudi yang dibina melalui TOT tidak hanya mahir mengemudikan kendaraan, tetapi juga memiliki martabat, bermanfaat bagi masyarakat, dan bersertifikat resmi sebagai bentuk pengakuan kompetensi profesional mereka.
Suasana penutupan semakin akrab saat seluruh peserta dan pengajar saling bertukar pengalaman. Banyak yang mengaku, hubungan yang terjalin selama diklat ini akan menjadi modal kolaborasi berkelanjutan di masa depan.
Diklat ini meninggalkan kesan mendalam. Agung memuji fasilitas hotel, cita rasa menu, kualitas pengajar, dan kerja keras panitia. Ia menilai pengalaman ini sebagai langkah besar membentuk pengemudi profesional dan berintegritas di Indonesia.
Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, perwakilan Organisasi Sistim Komunikasi Pengemudi Nusantara SISKOM-PN, Subroto, menegaskan peran penting media komunikasi organisasi. Ia menuturkan, “Kami siap mendukung melalui website dan radio komunikasi digital yang telah terbentuk hampir di seluruh Indonesia untuk menyosialisasikan program pemerintah, termasuk TOT ini. Slogannya jelas: Mengkomunikasikan Pengemudi dan Mengemudikan Komunikasi,” sebagai wujud komitmen menghubungkan seluruh pengemudi di tanah air.
Penulis : Bondan
Editor : Admin
Sumber Berita : PI-C13LLU AGUNG JKU