SISKOMPN.COM BALI | Denpasar, 20 September 2025 – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriyah berlangsung meriah dan penuh makna di Pondok Pesantren SYAIFAUL QULUB QULUB SOKO TUNGGAL, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara. Acara ini tidak hanya menjadi ajang peringatan hari besar Islam, tetapi juga memperkuat kerukunan antarumat beragama di Bali.
Rangkaian acara dimulai dengan pawai taaruf yang digelar pukul 14:00 hingga 18:00 WITA. Kemudian, masyarakat menikmati parade budaya dan kesenian yang memeriahkan suasana. Pada malam harinya, panitia mengajak seluruh jamaah mengikuti doa bersama, mendengarkan tausiyah, dan berbagi Bale Suji — tradisi khas Denpasar berupa hiasan telur pada batang pisang. Dengan rangkaian acara ini, suasana kebersamaan terasa semakin erat.
Tamu Undangan yang Hadir
Lebih dari 300 peserta memenuhi area pesantren. Selain itu, sejumlah tokoh penting turut hadir untuk mendukung acara ini, di antaranya:
- Walikota Denpasar (diwakili)
- Dandim 1611/Badung, KAPTEN INF I WAYAN SUARA
- Kapolresta Denpasar, Kasat Intel
- Ketua Persekutuan Hindu-Muslim Bali, AA NGR AGUNG (Penglingsir Puri Gerenceng)
- Camat Denut, Sekcam
- Kapolsek Denut, IPDA I KADEK RECITA
- Perbekel Desa Pemecutan Kaja, I GST AGUNG KETUT GINA ANDRIYANA, SE
- Pengasuh Pondok Pesantren, KH. ZAINAL ABIDIN (Abah)
- Ketua Ponpes, AHMAD RAUF
- Sekretaris Ponpes, Ust. JAFURI EFENDI
- Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Pemecutan Kaja
- Ketua Pecalang Banjar Kerthasari, WY BUDIARTA
Para tokoh ini hadir untuk menunjukkan dukungan terhadap pesan damai yang dibawa acara tersebut. Di samping itu, aparat keamanan dan pecalang ikut mengamankan jalannya kegiatan sehingga acara berlangsung lancar.
Pesan dan Makna Kegiatan
KH. Zainal Abidin menekankan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW serta menjaga kerukunan antarumat beragama. Tak hanya itu, beliau juga mengajak masyarakat memperkuat ukhuwah islamiyah dan budaya gotong royong.
Sementara itu, AA Ngr Agung, Ketua Persekutuan Hindu-Muslim Bali, menegaskan:
“Acara ini menjadi momentum persaudaraan. Bali akan tetap damai jika semua umat saling mendukung dan menjaga harmoni seperti malam ini.”
Tradisi dan Toleransi
Acara ini tidak berhenti pada doa bersama saja. Sebaliknya, panitia menghadirkan kesenian rodat, pawai budaya, dan partisipasi tokoh Hindu dari Puri Pemecutan. Bahkan, kehadiran tokoh lintas agama itu memperkuat simbol toleransi di Pulau Dewata. Oleh sebab itu, peringatan Maulid Nabi ini menjadi ajang spiritual sekaligus sarana mempererat persaudaraan lintas agama, sehingga harmoni Bali tetap terjaga untuk generasi mendatang. Tak hanya tokoh agama, dukungan juga datang dari I Putu Ardana dan Dwi Wasis Santoso (Edy Badak) yang membantu menyukseskan jalannya acara ini, sehingga semangat kebersamaan semakin terasa.
Penulis : Waji Haryanto PI-C16BAA
Editor : Admin
Sumber Berita : I PUTU ARDANA DWI WASIS SANTOSO / EDY BADAK